Berita

gayus tambunan/ist

Adhie M Massardi

Gayus Itu Selebriti Century

Oleh: Adhie Massardi
RABU, 17 NOVEMBER 2010 | 00:00 WIB

GAYUS Tambunan itu memang selebriti dari dunia kriminal. Lahir dari skandal rekayasa bailout Bank Century, yang melahirkan kriminalisasi pimpinan KPK (Bibit-Chandra) yang dikenal dengan adagium “cicak vs buaya”. Dari sini muncul Susno Duadji yang ogah dijadikan korban. Lalu ia buka rekening gendut petinggi Polri. Dan munculah nama Gayus!

Meskipun orang biasa, PNS Golongan III-A di Kantor Pajak Jakarta, tapi karena muncul dari “perang bintang” di Mabes Polri, namanya langsung meroket. Apalagi bersama Satgas Anti-Mafia Hukum pimpinan Kuntoro, sebelum masuk bui Gayus sempat bikin “sinetron hukum” di Singapura.

Maka meskipun baru beberapa bulan jadi selebriti, popularitas Gayus Tambunan menenggelamkan nama Gayus lain, yakni Prof. DR T Gayus Lumbuun, SH, MH, politisi PDIP yang sudah belasan tahun malang-melintang di panggung politik.

Publik takjub kepada Gayus karena dalam kedudukannya sebagai pegawai biasa, karena jadi makelar kasus (markus) pajak, ia bisa punya rekening puluhan milyar rupiah. Jadi dalam pandangan publik, yang layak punya simpanan puluhan milyar itu para pejabat tinggi.

Tapi ada juga yang berspekulasi. Kalau pegawai sekelas Gayus saja punya simpanan puluhan milyar, bagaimana atasan Gayus? Berapa pula simpanan bos atasannya Gayus? Benar, kewenangan memainkan pajak itu seperti deret ukur. Makin tinggi jabatannya, makin besar angka yang bisa “dimarkuskan”. Padahal kita juga tahu, kalau sudah sampai ke meja menteri (keuangan), harus ada persetujuan presiden.

Tapi memang, setelah dari mulut Gayus muncul beberapa nama perusahaan (besar) yang juga bermain markus-markusan, muncul pula sejumlah nama besar lain yang memarkus pajak dalam jumlah trilyunan rupiah. Kalau sudah sejumlah itu, merupakan otoritas menteri dengan pesetujuan presiden.

Sekonyong-konyong, isu perusahaan besar pengemplang pajak pun redam. Lalu kasus Gayus pun menjadi seperti pisang dan ubi rebus. Hanya jadi pembicaraan di warung pinggir jalan. Sampai kemudian Gayus muncul lagi dengan wig (rambut palsu) yang janggal itu.

Dengan rambut palsunya yang wagu, Gayus muncul di jajaran penonton pertandingan tenis di Bali. Fotonya beredar luas dalam berbagai versi. Sebelum akhirnya Gayus mengakui itu foto dirinya, media massa menyebut itu “foto yang mirip Gayus”, kemudian muncul lagi “foto yang mirip Gayus dan foto yang mirip istrinya”.

Memang kasus ini sempat menjadi seperti kasus video seks “mirip Ariel dan mirip Luna Maya”. Benar-benar menggelikan. Tepatnya: menjengkelkan!

Kini nafsu membongkar skandal Gayus bisa menembus rutan Mako Brimob Kelapa Dua yang sangar sedang tinggi-tingginya. Semua orang menunggu. Apalagi Gayus juga bilang, perkara melancong ke luar tahanan hanya mengikuti kebiasaan yang sering dilakukan para pendahulunya, oleh tahanan lain. Termasuk Susno Duadji, bekas Kabareskrim Mabes Polri yang membongkar kasus Gayus.

Persoalannya, apakah betul yang diucapkan Gayus soal tahanan lain yang juga sering melenggang keluar sel itu? Bagaimana dengan Aulia Pohan, besan Presiden Yudhoyono, yang juga pernah ditahan di rutan ini? Kalau benar, niscaya rencana menuntaskan skandal rutan Mako Brimob pun bakal menguap.

Padahal sembilan penjaga rutan Brimob sudah terlanjur diperiksa. Beberapa di antaranya malah sudah dijadikan tersangka. Dan sebagimana yang sudah-sudah, kasus akan berhenti sampai di sini. Mereka yang “kecil-kecil” ini harus ikhlas menjadi “korban”.

Kini kita tunggu skandal apalagi yang bakal dijalani Gayus. [**]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya