Berita

eva sundari kusuma/ist

LARANGAN KE LN

Pembatalan SBY ke Belanda juga Jadi Alasan Eva Yakinkan Mega

SENIN, 08 NOVEMBER 2010 | 13:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Selain empat alasan yang telah ia kemukakan sebelumnya, pembatalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda pada awal bulan lalu juga menjadi alasan Eva Kusuma Sundari untuk meyakinkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Eva menjelaskan setelah pembatalan SBY ke Belanda harus ada perbaikan hubungan diplomatik di antara kedua negara. Hal ini untuk mencegah dampak-dampak politik di balik pembatalan Presiden SBY secara mendadak itu.

"Walapun (agenda diplomatik) bukan salah satu prioritas agenda kami kesana," ujar Eva kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta  (Senin, 8/11).


Eva tergabung dalam rombongan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN), yang akan melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada tanggal 15-19 November mendatang. Sejumlah alasan itu ia beberkan kepada Mega agar ia diizinkan untuk melakukan kunjungan kerja ke Belanda.

Eva juga menjelaskan soal kenapa tidak sebaiknya dana untuk bepergian ke Belanda digunakan untuk membantu korban letusan Merapi di Jawa Tengah, tsunami di Mentawai, dan banjir bandang di Waisor.

"(Itu) tidak bisa. Karena duitnya dari Belanda. Sepenuhnya dibiayai oleh pihak Belanda. Kalau masalah alokasi anggaran bukan kewenangan DPR. Karena penerima bantuan," jelasnya.

Setelah membeberkan alasan panjang lebar, Mega pun akhirnya mengizinkan Eva berangkat ke Belanda. "Akhirnya seteleh memberi penjelasan itu, saya diberikan izin oleh Mbak Mega," kata Eva sambil menambahkan, meski ada beberapa anggota BAKN, seperti Ismet Ahmad yang dilarang oleh fraksinya untuk ikut terbang. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya