Berita

Demokrat: Gangguan Jiwa Ancam Korban Bencana

SELASA, 02 NOVEMBER 2010 | 11:40 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah nampaknya belum banyak belajar dari pengalaman bencana tsunami di Aceh pada 2004 silam.

Pasalnya, fakta di lapangan memperlihatkan bahwa kesiapsiagaan bencana di Indonesia dalam memenuhi kesehatan jiwa dan psiko sosial masyarakat sangat terbatas atau hampir tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Padahal pemerintah melalui BNPB, yang melibatkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial, harus menyiapkan rencana aksi untuk itu di tiap daerah yang rawan bencana maupun tidak.


Anggota Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf memandang, perlu ada sistem kesehatan jiwa masyarakat yang kuat menyediakan kebutuhan psiko sosial secara terus menerus dan cepat bertindak pada saat bencana.

Sebab, dari pengamatannya selama ini, kemungkinan sekitar 20-30 persen dari total korban bencana yang mengalami penyakit mental pada awal bencana.

"Kemudian ada banyak jenis gangguan jiwa yang dapat terjadi setelah bencana," ujar politisi dari Partai Demokrat ini melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, hari ini (Selasa, 2/11).

Menurutnya pula, perempuan dan anak-anak sangat rentan mengalami gangguan kesehatan kejiwaan, mengingat lokasi pengungsian yang terbuka juga fasilitas toiletnya. Disitu ada resiko pelecehan seksual.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini dirinya telah mengirimkan tim kesehatan jiwa untuk melakukan bantuan psikologi pertama atau Psicological First Aid (PSA) ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Tim yang tengah berada di Kota Padang ini akan berkoordinasi dengan RS Jiwa Padang dan Jaring Kawan. Mereka berjumlah tiga orang yang terdiri dari psikiater, psikolog dan perawat. Ketiganya akan selalu stand by di Padang dan rencananya hari ini diberangkatkan ke Mentawai. Itu pun tergantung cuaca dan alat transportasi yang tersedia. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya