Berita

demo satu tahun pemerintahan sby-boediono/ist

PMII: Penggulingan Itu Haram!

RABU, 27 OKTOBER 2010 | 18:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Bertepatan momen kebangkitan pemuda yang jatuh pada Kamis besok (28/10), beberapa organisasi kemahasiswaan berencana menggelar aksi turun ke jalan.

Aksi turun ke jalan ini juga akan diwarnai kritik terhadap setahun kepemimpinan SBY-Boediono dan dipastikan hanya diisi oleh mahasiswa.  Sekjen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Zaini Saofari menegaskan, pada aksi besok akan dibuktikan bahwa mahasiswa pun bisa berdiri sendiri.

"Besok akan kita buktikan kalau mahasiswa tanpa elit-elit tua, kita bisa duduk bersama, dengan porsi yang sama dan aksi yang sama," kata Zaini di di sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, di Jalan Salemba Tengah 58, Jakarta Pusat, siang tadi (Rabu, 27/10).


Terkait pertemuan sejumlah tokoh di kantor PP Muhammadiyah dan PBNU beberapa pekan lalu, Zaini menerangkan, dirinya tidak mengetahui persis sehingga ia merasa tidak layak untuk mengomentari manuver para elit tersebut. Namun sekali lagi ia menekankan bahwa pihaknya akan membuktikan pada aksi besok bahwa pergerakan mahasiswa murni karena kesadaran moral bukan atas instruksi siapapun.

"Kita tidak pernah terlibat dalam upaya penggulingan, kita juga menjaga jarak dengan mereka yang meneriakan penggulingan," tambahnya.

Di NU, sebut dia, ada istilah lebih baik dipimpin orang zolim daripada tidak ada pemimpin sama sekali. Istilah penggulingan sendiri di PBNU pernah dibahas di muktamar bahwa mengulingkan kekuasaan itu haram hukumnya.

"Sebagai anak-anak yang lahir dari NU meski secara struktur kita sudah independen, kita hargai pendapat orang-orang tua di NU. Lagi pula kalau mau makar kita punya kekuataan apa, kita tidak punya senjata. Kita akan menggelorakan kesadaran masyarakat. Gerakan ini hanya koreksi untuk perbaikan dan perubahan," terang dia.

Zaini menambahkan, untuk menyuarakan penggulingan rezim, pihaknya harus memiliki analisis terlebih dahulu. Sementara hingga saat ini belum ada arahan ke sana.

"Tapi kalau ada yang meneriakkan penggulingan rezim tanpa dia punya hidden agenda atau tidak kita tetap menghargai. Yang jelas SBY-Boediono telah gagal," tukas dia. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya