Berita

Keberanian SBY Tidak Lebih dari Kocok Ulang

SENIN, 25 OKTOBER 2010 | 10:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sebagai partai penguasa, Partai Demokrat lewat Ketua Umum-nya, Anas Urbaningrum, telah menyarankan Presiden agat melakukan perombakan kabinet terutama pada bidang kehumasan pemerintah. Ini tanda bahwa terpaan angin reshuffle tidak akan bisa terhindarkan lagi.

"Kemungkinan itu di atas 90 persen dilihat dari penilaian UKP4 dan dorongan dari dalam Partai Demokrat," jelas pengamat politik senior, AS Hikam, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 25/10).

Namun, jika dilihat secara fundamental, reshuffle alias kocok ulang, takkan menjadi obat yang ampuh jika sistem pemerintahan yang tidak efektif saat ini, dipertahankan duet SBY-Boediono.


"Kalau kita mau bicara lebih fundamental, saya tidak yakin reshuffle menjadi obat karena kesalahan bukan pada individu saja tapi pada sistem pemerintahan yang tak efektif," jelas mantan menteri riset dan teknologi ini.

Sistem yang tak efektif yang dimaksud Hikam adalah ketergantungan pemerintah yang amat tinggi pada partai politik.

"Ketergantungan tinggi pada partai politik sehingga SBY tak secara leluasa memilih pembantunya yang berkualitas. Selain itu tidak ada satu aturan tegas agar partai mengajukan nama yang berintegritas," ungkapnya.
 
Ia memprediksi jika kocok ulang kabinet terjadi, SBY tak memiliki keberanian sampai pada mengubah bentuk kabinet menjadi kabinet yang memprioritaskan penugasan orang-orang ahli dan profesional untuk duduk di pos menteri

"Presiden tidak mau ambil resiko dengan menciptakan friksi di DPR. Misalnya, Menkominfo diganti oleh Demokrat, tetap PKS akan tetap ada dengan jumlah yang sama. Namanya saja kocok ulang," kata Hikam.[ald]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya