Berita

mr. han/ist

Mr. Han: Golkar Terperangkap Antara SBY dan PDIP

JUMAT, 22 OKTOBER 2010 | 16:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Golkar bisa dikatakan tengah mengalami masa-masa krusial untuk menentukan sikap tetap berada di dalam atau keluar dari koalisi SBY-Boediono.

"Momentumnya tergantung reshuffle kabinet nanti," demikian ujar peneliti Lembaga Survey Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat ditemui wartawan di Gedung DPR Nusantara III, Senayan, Jakarta, Jumat (22/10).

Pada bagian lain, dia melihat sebenarnya statemen-statemen keras yang terlontar Golkar belakangan ini bertujuan untuk meningkatkan posisi tawar partai berlambang beringin itu.


"Setidaknya posisi Golkar ditambah dengan resiko-resiko yang belakangan diambil Golkar," tambah Mr. Han sapaan Burhanuddin.

Dalam jangka pendeknya, sebagai gambaran, usul-usul Golkar mulai dari dana aspirasi, dana Rp 1 miliar per desa, ataupun penambahan defisit anggaran, itu semua ditolak pemerintah. Dengan demikian Golkar tidak mendapatkan insentif jangka pendek. Begitu pula secara insentif elektroral berdasarkan riset LSI.

"Golkar terperangkap dalam koalisi," cetus Burhan.

Burhan menjelaskan, walau muncul sentimen positif terhadap pemerintah yang mendapatkan untung adalah Demokrat. Lepas dari kenyataan bahwa pendukung pemerintah hanya Demokrat. Sementara, kalau sentimen publik negatif terhadap pemerintah maka yang diuntungkan hanya PDI Perjuangan.

Belakang ini, dalam pandangan Burhan, memang banyak hal yang membuat Golkar guncang. Kalaupun Golkar memilih keluar dari koalisi  tapi tidak ada jamiman mendapat intensif eletroral karena kavling oposisi sudah diambil PDIP.

"Kalau tetap di dalam dia (Aburizal Bakrie) mau tak mau jadi bemper SBY karena dia Ketua Harian Setgab," tandas dia. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya