Berita

Golkar/ist

Golkar: Mustahil Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai Jika Postur APBN Seperti Ini

JUMAT, 22 OKTOBER 2010 | 15:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Golkar mengungkapkan alasan dibalik usul menambah defisit anggaran dalam RAPBN 2011 dari 1,7 persen menjadi 2,1 persen yang kemudian ditolak oleh Presiden SBY.

Alasan itu diungkapkan Ketua DPR Priyo Budi Santoso, di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat (22/10).

"Jangan cuma lihat defisit anggarannya. Yang kami pikirkan saat itu, bagaimana dalam sebuah anggaran ada segelondongan sekian triliun yang bisa menggerakan sektor rill di bidang infrakstruktur yang kemudian bisa menggerakkan ekonomi riil rakyat," ujar Priyo.


Menurut, Wakil Ketua DPR ini, struktur anggaran saat ini tidak memiliki back-up yang cukup untuk menggerakkan sektor riil.

Untuk itu, mustahil tercapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah.

"Pertumbuhan yang ditargetkan sangat mustahil tercapai, jika dengan postur APBN saat ini," lanjutnya.

Priyo menambahkan, seharusnya pemerintah berani menambahkan defisit dari 1, 7 persen menjadi 2,1 persen dan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan dan menunjang ekonomi riil.

"Kalau tidak bisa, ya dengan cara lain. Misalnya realokasi atau memangkas dan melakukan penghematan pos-pos anggaran lain. Itu baru hebat," katanya.

"Kalau dengan postur anggaran sekarang tidak mungkinlah. Nanggung semua. Walaupun kami mendukung pemerintah dengan terengah-engah. Pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai," pungkasnya. [arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya