RMOL. Lain pemerintah, lain lembaga swadaya masyarakat Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi. Pemerintah memastikan banjir bandang Wasior murni karena alam. Walhi melihat, selain karena faktor alam juga karena faktor ulah tangan manusia atau pembalakan liar.
Direktur Eksekutif Walhi Benny Nahdian Furqon mengatakan faktor alam itu tidak terlalu ekstrem menjadi penyebab banjir bandang. Karena curah hujan yang turun tidak terlalu tinggi. Bencana banjir juga pernah terjadi pada tahun 2005 dan tahun 2008. Tapi tidak berdampak besar karena tidak berdampingan dengan faktor ulah tangan manusia.
"Namun (banjir) tidak sebesar awal Oktober kemarin. (Banjir kemarin) perpaduan faktor alam bertemu dengan kerentanan yang amat tinggi. Menurut hasil investigasi dari tim Walhi yang kemarin baru saja tiba dari Wasior menunjukkan bencana banjr bandang kemarin terjadi salah satunya akibat dari pembalakan liar di perbukitan sebelah kanan Wasior oleh dua perusahaan pemilik izin HPH," ujarnya dalam diskusi di gedung DPD, Jakarta, (Jumat, 22/10).
Untuk menguatkan argumennya, Benny membeberkan pada 2004 saja ada 9 ribu batang pohon tak berdokumen di Wasior. Hal serupa juga ditemukan pada tahun 2008. Meskipun ada perusahaan yang memiliki izin HPH secara resmi, tapi, lanjutnya, sudah rahasia umum bahwa banyak pemilik HPH melakukan penebangan di luar rencana kerja tahunan dan di luar konsesi.
"Karena itu, Walhi meminta diadakan audit menyeluruh terhadap penggunaan konsesi di sana," ujarnya.
Selain masalah pembalakan liar, dia mengatakan ada juga faktor lain. Yaitu pembangunan tata kota Wasior sebagai kota yang baru dimekarkan. Perluasan kota Wasior tidak melihat kondisi lingkungan yang mengakibatkan rentannya penduduk terkena bencana.
"Ironisnya rencana pembangunan Wasior waktu itu juga melibatkan perguruan tinggi yang sangat terkenal di Pulau Jawa," demikian Benny.
[zul]