Berita

Olahraga

“Schumi Tidak Legowo”

Dikritik Prost Karena Tidak Jadi Pensiun di F1
RABU, 20 OKTOBER 2010 | 04:06 WIB

RMOL. Eksistensi Michael Schumacher di dunia balapan Formula Satu (F1) kembali menuai kritikan negatif. Juara dunia tujuh kali itu dinilai tidak memiliki kerendahan hati karena tidak jadi pensiun.

Kritikan tersebut, di­lon­tar­kan pebalap legendaris asal Pran­cis, Alain Prost menanggapi kem­balinya Schumi, sapaan Schu­macher ke dunia balap. Me­nurutnya, target Schumi untuk me­rebut gelar juara dunia ke­de­lapan terlalu tinggi dan tidak rea­listis.

“Itu mungkin disebabkan ka­rena dia (Schumi, red) ku­rang ­rendah hati. Saya pi­kir dia menilai dirinya lebih tangguh ketimbang yang lain,” kata Prost kepada L’Equipe yang dikutip ESPN F1.


Prost yang pernah menyabet ge­lar juara dunia empat kali, menyatakan kembalinya Schumi ke dunia balapan sangat di­sa­yangkan, karena dia tidak me­nam­pilkan performa terbaiknya seperti saat masih muda.

Seusai pensiun pa­da akhir musim 2006, pebalap ber­usia 41 tahun itu, musim ini secara me­ngejutkan kembali ke lintasan ‘jet darat’. Faktanya, jangankan ingin mengejar ke­me­nang­an dan memburu gelar juara dunia ke­delapan, Schumi bahkan harus rela diungguli oleh rekan satu timnya di Mercedes GP, Nico Rosberg.

“Dia harusnya mengatakan bah­wa dia kembali untuk mem­bantu Rosberg, atau Mercedes di tahun pertamanya, atau untuk temannya Ross Brawn. Itu akan lebih mudah un­tuknya,” katanya.

 Prost menyatakan, bu­ruknya Schumi karena ter­ma­kan usia hanya alibi. “Untuk saya, itu adalah masalah umur. Sa­ya pikir ban hanyalah alasan, ka­rena Schumacher selalu bisa ber­adaptasi dengan mobil ma­cam apa pun. Itu adalah kekuatan uta­manya,” katanya.

Sementara itu, Schumi meng­aku tidak khawatir terhadap kri­tikan yang dialamatkan ke­padanya. Dia berjanji akan fokus mengikuti balapan di GP Korea Se­latan pekan depan.

“Kami akan pergi ke sirkuit yang bukan hanya baru bagi saya tapi juga bagi semua pebalap. Sa­ya sangat suka balapan di tem­pat baru dan saya pikir ini menjadi keuntungan bagi semua di olahraga ini,” kata Schumi.

Di tempat terpisah, menjelang GP Korea Selatan pekan depan, pim­pinan klasemen Red Bull Ra­cing mengaku bakal meng­ala­mi kewalahan menghadapi dua rivalnya Ferrari dan McLaren.

“Dalam bayanganku, sir­kuit­nya akan sangat licin, dengan grip ban yang rendah. Red Bull cepat di manapun, namun disini, RB 6 tidak bisa sebagus Ferrari dan McLaren. Di sektor pertama, terdapat tiga lintasan panjang dan lurus, itu akan menyulitkan Red Bull. Sekalipun Red Bull bisa menguasai posisi 1-2 di kualifikasi,” kata pebalap tes tim Hispania Racing Team, Karun Chandok.  [RM]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya