Berita

Satya W Yudha/ist

Inilah Alasan Yang Membuat Golkar Kecewa kepada Setgab

SELASA, 19 OKTOBER 2010 | 11:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Golkar kecewa. Usulannya tidak diakomodir Sekretariat Gabungan Partai Pendukung Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyo-Boediono. Apakah sebenarnya usulan partai beringin itu?

Anggota Komisi VII yang juga Panitia Anggaran Satya W Yudha menjelaskan, Partai Golkar mengusulkan agar ada penambahan defisit anggaran di RAPBN 2011 sampai 2,1 persen dari sebelumnya hanya 1,7 persen. Artinya, akan ada kenaikan anggaran 0,4 persen.

"Berarti ada tambahan 4 kali 7 triliun atau 28 triliun. Harapan Golkar itu digunakan sebagian kecil untuk subsidi seperti subsidi listrik. Tapi sebagian besar dilarikan pada pembangunan infrastruktur di daerah yang selama ini sangat terasa kurang," kata Yudha kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta (Selasa, 19/10).


Golkar memang mengakui, kalau infrastruktur ditingkatkan target pemerintah pada pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen akan tercapai. Namun yang menjadi kekecewaan Golkar di Setgab, bahwa seakan-akan menambah defisit anggaran adalah haram.

"Yang kita lakukan di Setgab adalah penyamaan visi terlebih dahulu dan soal anggaran adalah mazhab ekonomi. Dan penyamaan visi itu ternyata tidak sampai. Padahal, pemikiran Golkar tidak hanya untuk APBHN 2011 saja. Tapi menyangkut pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan," jelasnya.

Dia menambahkan, pembangunan berkelanjutan harus diawali dengan perubahan defisit anggaran. Karena tidak ada anggaran-anggaran lain yang bisa mengakomodasi pembangunan infrastruktur itu.

"Yang kita usulkan adalah sesuatu untuk pembangunan lima tahun ke depan yang harus diawali dari sekarang. Nah, masalah ini saja tidak sinkron. Itu jadi hal yang diartikan bahwa apa yang jadi saran Golkar di Setgab tidak diakomidir," jelasnya.

Politisi Golkar ini memang mengakui, bahwa usulan penambahan defisit anggaran itu dikabulkan. Tetapi hanya 0,1 persen atau sekitar Rp 7 triliun. Padahal, Golkar mengusulkan 0,4 persen. "Kita lihat saja, kalau APBN 2011 tidak mencerminkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, kita coba lagi akan mengusulkan itu lagi," tegasnya.

Apakah sikap ini sudah menjadi sikap DPP Partai Golkar?

"Kami selalu berkomunikasi, termasuk dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie. Fraksi selalu berkomunikasi dengan DPP. Harapan-harapan DPP itulah yang kita utarakan. Jadi itu bukan sikap individu dan itu sudah clear," tutupnya.[zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya