RMOL. PSSI berjanji akan kembali meÂmÂberikan subsidi kepada klub-klub peserta Liga Super InÂdoÂneÂsia 2010/11 untuk mengurangi pengeluaran sepanjang satu musim. Sejak berÂgulirnya Liga Super subsidi kepada klub telah dihapus PSSI.
Klub hanya mendapatkan hak siaran langsung jika perÂtandingan mereka ditayangkan teÂlevisi. Klub sempat mendapat subsidi dari keuntungan sponsor utama dan co-sponsor di era Liga Indonesia. Saat itu, klub menÂdaÂpat subsidi berkisar di angka Rp 300-500 juta.
“Kami sedang memÂperÂtimÂbangÂkan untuk memberikan subÂsiÂdi kepada klub-klub Superliga mulai musim ini. Mengenai besaran subsidi yang diterima klub, kami sedang membÂaÂhasÂnya,†ujar Sekjen PSSI Nugraha BeÂsoes disela-sela peÂnanÂdaÂtaÂngaÂnan kerja sama dengan PT DjaÂrum sebagai sponsor Liga SuÂperÂ.
“Ada beberapa pertimbangan meÂngapa kami kembali memÂbeÂrikan subsidi kepada klub. Sebab, setelah berjalan selama beÂberapa musim, klub masih mengÂganÂtungkan pendanaan APBD. KaÂreÂna itu, kami memÂbeÂrikan subÂsidi untuk menguÂraÂngi peÂmaÂkaian APBD,†tamÂbahÂnya.
PT Djarum sebagai sponsor Superliga tahun ini akan memÂberikan donasi sebesar Rp 40 miliar. Untuk pembayarannya akan diberikan secara bertahap yakÂni empat termin yaitu Rp 20 miliar, Rp 10 miliar, termasuk dua termin terakhir masing-maÂsing Rp 5 miliar.
Naiknya nilai sponsorship membuat hadiah bagi pemenang juga dinaikkan. Ketua Eksekutif PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan, hadiah bagi juara SuÂperliga akan mengalami keÂnaikÂan. Bila musim sebelumnya juara mendapatkan Rp 2 miliar, mÂaka kini menerima Rp 2,5 miÂliar.
“Untuk runner-up menerima Rp 1,5 miliar. Yang berbeda adaÂlah peringkat tiga. Untuk musim ini, kami memberikan hadiah Rp 750 juta bagi tim yang meÂnemÂpati poÂsisi ketiga,†kata Joko.
[RM]