RMOL.Absennya bekas peÂbuluÂtangkis nomor satu dunia asal China, Lin Dan di turÂnamen bulutangkis Indonesia Grand Prix Gold 2010 di Samarinda, Kalimantan Timur tidak memÂbuat pebulutangkis IndÂonesia Taufik Hidayat turun seÂmangÂat.
Taufik bertekad tetap akan memberikan tontonan terbaik, karena masih banyak pemain-pemain bagus bermunculan. “Ada atau tidak ada dia (Lin Dan, red) tidak jadi masalah, karena masih banyak pemain lain yang juga merupakan lawan berat, seperti Sony yang juga masuk dalam tim Indonesia,†kata Taufik di sela-sela latihan.
Seperti diketahui, Lin Dan diÂpastikan absen karena mengÂalami cedera sehingga tidak bisa tampil. Padahal kehadiran, Lin Dan sangat ditunggu, karena menjadi musuh bebuyutan bekas pemain pelatnas Cipayung itu.
Selain itu, Taufik menilai, kejuaraan tersebut sangat positif untuk olahraga nasional, khususÂnya cabang bulutangkis. “Saya menilai baÂgus bahwa di daerah seperti Kalimantan Timur bisa mengÂgelar kejuaraan InterÂnasional seperti saat ini, tentunya efek dari kejuaraan ini bisa memÂberikan dampak yang positif baÂgi atlet-atlet di daerah,†katanya.
Selama ini, kata Taufik, kejuaraan seperti ini lebih dominan diselenggarakan di JaÂkarta atau Pulau Jawa, sehingga terlihat cukup maju dalam hal pengembangan keolahragaannya.
Sementara itu, dalam laga babak kualifikasi Selasa (12/10) dua tunggal putri Indonesia gagal melaju ke babak utama setelah ditumbangkan pemain China. Marsa Indah Salsabila harus angkat koper lebih awal setelah dikalahkan tunggal putri China Di Suo 21-12, 21-7.
Tunggal putri kualifikasi Indonesia lainnya Syafitri Nur Azizah juga mengÂikuti jejak Marsa setelah diÂkalahkan pemain China Xue Yao 21-14, 21-5.
Partai lainnya di tunggal putri, persaingan sesama InÂdonesia juga berlangsung sengit, Dinar Dyah Ayustine akhirnya sukses maju kebabak utama setelah mengalahkan sesama Indonesia Ayu Wanda Tika Wulandari 21-15, 21-13. [RM]