RMOL. Dominannya dua peÂbaÂlap Red Bull Racing, SeÂbasÂtian Vettel dan Mark Webber di Sirkuit Suzuka langsung diÂhujani pujian. Bahkan, tim FeÂrrari yang menjadi rival terdekat meÂmuji kehebatan tim berlamÂbang ‘Banteng Merah’ itu.
Pebalap Ferrari, Fernando AlonÂso mengaku, takjub atas keÂcepatan Red Bull, bahkan peÂbalap asal Spanyol itu tidak bisa menghentikan dominasi Vettel dan Webber sepanjang balapan.
“Kami mencoba memberi tekanan kepada Red Bull, tapi tak ada yang bisa dilakukan. Di sini, mereka sempurna dan sulit dikalahkan,†ujar Alonso dikutip Crash.
Pada balapan di GP Jepang, keÂmarin, F10 tunggangan AlonÂso terlihat ‘kehabisan nafas’ mengejar Vettel, bahkan keÂsulitan melewati Webber yang berada di tempat kedua. Tetapi, Alonso masih bisa bersyukur, kaÂrena bermain konsisten deÂngan finis di podium ketiga.
“Meski mereka tampil memÂpeÂsona, tapi, pengamalan meÂngaÂtakan mereka belum tentu meÂnyabet gelar juara,†ujarnya menghibur diri.
“Kami akan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Kami mengembangkan F10 di setiap balapan, contohnya di sini (GP Jepang) kami memakai oli baru dan beberapa aerodinamik agar bisa melaju lebih cepat,†samÂbung Alonso.
Tidak hanya sang pebalapnya, Bos ‘Kuda Jingkrak’, julukan FeÂrÂrari, Luca Di Montezemolo juga mengakui jika Vettel dan Webber memang sulit dihenÂtikan. “Dalam balapan kemarin, Red Bull memang mustahil unÂtuk ditaklukkan. Tapi, kami memÂbawa pulang hasil terbaik bersama Fernando, yang tetap berÂada di jalur perebutan juara,†ujar Di Montezemolo.
“Dalam enam balapan terÂakhir, pembalap kami berhasil meraih tiga kemenangan, satu temÂpat kedua dan satu tempat ketiga, meraih poin lebih banyak dari siapa pun. Kami pun harus terus melangkah di jalan ini, berÂusaha untuk naik podium setiap waktu,†sambungnya.
Sementara itu, tim McLaren berharap bisa meraih kesuksesan pada musim depan seperti yang pernah ditorehkan tiga tahun lalu. Hal itu, diutarakan, setelah pebalapnya Lewis Hamilton semakin tipis untuk bisa menjadi juara dunia musim ini.
“Hal-hal aneh telah terjadi, tentu saja. Ketika Kimi RaikÂkoÂnen juara dunia, ketika itu Lewis Hamilton tampaknya yang bakal menjadi juara. Ia hanya memÂbutuhkan sekitar dua poin dari dua balapan,†ujar Jenson Button dikutip dari Planet-F1. [RM]