Berita

Meski Masih Hijau, BAKN Minta Tambah Taring

JUMAT, 08 OKTOBER 2010 | 17:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Meskipun masih tergolong badan kelengkapan DPR yang baru terbentuk, Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) berani melontarkan kritik keras pada DPR. BAKN merasa tersandera oleh UU MPR, DPR, DPD dan DPD. Padahal, lembaga ini memiliki tugas yang tidak sepele yaitu meningkatkan  transparansi dan akuntabilitas sistem keuangan serta penegakan tertib hukum.

"BAKN ini bertugas menganalisa kembali laporan-laporan Badan Pemeriksa Keuangan ke DPR, mencari hal-hal yang menonjol untuk perbaikan akuntabilitas keuangan negara," ujar anggota BAKN dari Fraksi PKS, Sohibul Iman, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/11).

Selanjutnya, BAKN akan memberikan hasil analisa dari laporan BPK itu kepada Komisi-komisi terkait di DPR untuk ditindaklanjuti secara teknis.


"Misalnya kami temukan kejanggalan pada kinerja BUMN, kita akan lanjutkan temuan itu kepada komisi yang membidangi, komisi enam," ujarnya.

Masalahnya, dalam UU MD3 saat ini, BAKN harus menunggu hasil pembahasan komisi terhadap temuan dari pemeriksaan BPK sebelum membawa laporannya ke sidang paripurna.

"Di UU MD3 sekarang, tindak lanjut berikutnya harus menunggu dulu rekomendasi komisi. Akibatnya, kalau komisi tidak memberikan rekomendasi akhirnya kita mati juga. Seperti terjadi di Komisi VI, tidak ada tindaklanjut soal ketidakwajaran di BUMN hingga kini belum ditindaklanjuti," ujar Sohibul.

BAKN sudah melakukan rapat konsultasi dengan pimpinan DPR dan pimpinan Komisi di DPR yang intinya meminta revisi kewenangan BAKN dalam revisi menyeluruh terhadap UU MD3 yang sudah dijadwalkan DPR. Ditambahkannya, saat ini BAKN sedang menyoroti persoalan dana Otonomi Khusus dan meminta BPK melakukan audit khusus terhadap pendanaan otnomi khusus. Setelah ada auditnya, baru BAKN akan menindaklanjuti secara politis.

Sebagai tambahan, pada 15-19 November mendatang, BAKN bakal melakukan studi banding ke Belanda dan melakukan kunjungan ke Parlemen dan Kementerian Keuangan Belanda di Den Haag. Sumber dana kegiatan ini diambil dari hibah Asian Development Bank yang berasal dari hibah pemerintah Belanda.

Mengenai rencana studi banding itu, pada kesempatan sama, anggota BAKN lain dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari menjanjikan keterbukaan sebelum, selama dan sesudah kunjungan kerja, kepada publik dan LSM.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya