Berita

Marty NAtalegawa/ist

BATAL KE BELANDA

Komisi I Akan Panggil Menlu dan Kepala BIN

SELASA, 05 OKTOBER 2010 | 18:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pelaksanaan sidang yang menangani pengaduan kelompok separatis Republik Maluku Selatan tidak pantas dijadikan alasan membatalkan kunjungan kenegaraaan Presiden ke Belanda.

Karena pembatalan itu, Komisi I DPR yang membidangi hubungan luar negeri pun berencana memanggil Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutanto. Hal itu diutarakan anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Yorris Raweyai.

"RMS itu kecil. Alasan Presiden dihadang pengadilan HAM tidak bisa diterima. Ini menyangkut harga diri bangsa," kata Yorris di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/10).


Yorris sendiri mengaku terkejut dengan penundaan ke Belanda itu karena rencana itu sudah dipersiapkan matang dan pihak Belanda sendiri pasti sudah mempersiapkan pengamanan kedatangan SBY dengan baik.

"Apalagi tadi kami sama-sama menghadiri HUT TNI dan dari situ Presiden langsung ke Halim Perdanakusuma," ujarnya.

Oleh karena itu, Yorris mengungkapkan rencana Komisi I memanggil Menteri Luar Negeri dan Kepala BIN untuk meminta penjelasan mengenai apa yang sebenarnya tengah terjadi di Belanda.

"Presiden didemo itu biasa. Kita ingat dulu, Bill Clinton ke Indonesia saja pernah didemo," tandas Yorris.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso juga meminta Menteri Luar Negeri melakukan cek kembali situasi terakhir di Belanda.

"Cek kembali apakah memang semenakutkan itu di Belanda? Kalau kondisi tidak sedramatis itu, pemerintah tidak perlu terlalu sensitif," ujar Priyo di Gedung DPR.

Seperti diberitakan sebelumnya, penundaan SBY ke Belanda terkait adanya tuntutan dari warga Belanda dan organisasi Republik Maluku Selatan kepada pengadilan yang ada di Den Haag, Belanda, untuk menangkap Presiden Republik Indonesia pada saat berkunjung ke Belanda terkait dengan persoalan HAM di Indonesia.

Tuntutan RMS ini ditujukan kepada pemerintah Belanda, jika SBY mengadakan kunjungan kenegaraan hari Rabu sampai Jumat (6-8 Oktober 2010). RMS menuduh Presiden melanggar hak-hak asasi manusia di Maluku.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya