Berita

MAPOLSEK DISERANG

Jenderal TB: Teroris Tidak Lagi Klandestin, Intelijen Lemah

RABU, 22 SEPTEMBER 2010 | 17:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pola gerak kelompok teroris tidak lagi bersifat klandestin. Operasi tertutup dan peledakan bom di titik-titik tertentu tidak lagi mereka minati.

"Jadi teroris itu mulai dari sifatnya klandestin, operasi tertutup dan memasang bom dan sebagainya. Sekarang mereka sudah pada tahap kedua," jelas anggota Komisi I DPR, Mayjen (purn) Tubagus Hasanuddin, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Rabu (22/9).

Tahap kedua yang dimaksud mantan Sekretaris Militer Presiden ini adalah bentuk-bentuk teror seperti menyerang pos kemanan, mengambil senjata aparat, mencari keuangan secara terbuka dan menghalalkan segala cara untuk pembiayaan operasi dan melakukan gerilya.


Untuk diketahui, Tubagus yang biasa disapa TB, adalah salah seorang yang sejak awal menduga kuat ada motif politik di balik maraknya perampokan bersenjata api di berbagai daerah, khususnya kejadian perampokan CIMB Niaga Medan, 18 Agustus lalu. Kini, keyakinannya akan hal itu kian menebal.

"Di balik gerakan itu ada tujuan menggulingkan pemerintahan sah," jelasnya.

Berkaitan dengan tragedi penyerangan ke Mapolsek Markas Polsek Hamparan, Deeli Serdang, Sumut, TB secara tegas mengatakan itu adalah bukti kelemahan intelijen negara dalam mengantisipasi serangan-serangan terbuka yang dilakukan kelompok teroris.

TB menyesalkan polisi tidak dapat mengeksploitasi informasi dari 19 orang tersangka perampokan CIMB Niaga yang sudah diamankan. Padahal, dengan demikian polisi bisa mencegah gerakan belasan DPO yang masih bebas.

"Kok tidak mampu eksplitasi informasi intelijen untuk hancurkan gerakan mereka?" sesalnya.

"Dalam lihat situasi seperti ini, kesiapan apapun, kelihaian apapun dari pasukan tempur atau satuan yang bersenjata dari Densus 88 atau Detassemen Anti Teror Kopasus takkan ada artinya kalau tak dilengkapi data intelijen," tegas TB.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya