Berita

Jenderal TB: Sejak Reformasi, Purnawirawan Tidak Pernah Satu Sikap

RABU, 22 SEPTEMBER 2010 | 10:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak ada perpecahan di kalangan purnawirawan TNI. Karena sejatinya, setelah era reformasi, para purnawirawan tidak pernah memiliki kesatuan dalam konteks sikap politik terhadap pemerintah.

Pendapat itu diungkapkan salah seorang alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) angkatan 1974, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 22/9).

"Kalau ada perpecahan, berarti sebelumnya ada persatuan. Ini sejak dari setelah reformasi dulu, purnawirawan tak bersatu dalam konteks sikap politik terhadap pemerintah," tegas mantan jenderal yang biasa dipanggil TB ini.


Ia mengatakan, keadaaan di dalam lingkungan para mantan jenderal pasca reformasi bergulir amat berbeda dengan situasi pada jaman Ode Baru berkuasa, dimana mereka solid mendukung pemerintah berkuasa.

TB menekankan bahwa sebagai warga negara biasa, seorang purnawirawan TNI boleh menyampaikan kritik terhadap siapapun pemimpin negeri ini. Dalam konteks berdemokrasi, tak ada istilah diskriminasi.

"Menurut hemat saya mengkritik pemerintah sah-sah saja. Tak perlu dibawa soal angkatan-angkatan," tegasnya.
 
Ia menegaskan pula, jika seorang mantan jenderal mengkritik atas nama angkatan Akabri, itu belum tentu benar. Angkatan-angkatan di purnawirawan tidak memiliki garis komando dan sikap politik di antara personelnya pasti sangat beragam.

"Kecuali dia ada di partai seperti kami. Kalau mereka (yang mengatasnamakan angkatan) tidak bisa digeneralisir bahwa semua angkatannya satu suara dengan mereka," imbuh TB yang kini berpolitik di PDI Perjuangan.

Sudah diketahui publik, perbedaan pandangan terhadap kinerja pemerintahan SBY di kalangan purnawirawan TNI terus terjadi.

Contohnya, mantan wakil presiden Jenderal (purn) Try Sutrisno yang kini memimpin Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri beberapa waktu lalu meminta agar pemerintahan SBY dimakzulkan.

Adapun teman seangkatan SBY, alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) angkatan 1973 yang dimotori Letjen (purn) Romulus Simbolon menganggap manuver Try Cs itu berbahaya dan dapat memecah belah persatuan purnawirawan.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya