RMOL. Tersingkirnya tim Swiss di ajang Piala Davis menuai sorotan tajam. Petenis nomor tiga dunia, Roger Federer menjadi petenis yang paling disalahkan atas kegagalan tersebut.
Keputusan FedEx, julukan Federer, tidak membela negaranya, menjadi alasan kekalahan Swiss atas Kazakhstan 0-5 di babak playoff zona Eropa/Afrika yang digelar di Astana, Kazakstan. Apalagi, keputusan Federer mundur dari tim Piala Davis dilakukan dua hari menjelang turnamen.
Saat itu, Federer beralasan dia butuh istirahat setelah gagal di Amerika Serikat Terbuka. Diajang tersebut, Federer dikalahkan petenis asal Serbia, Novak Djokovic di semifinal.
Tanpa kehadiran Federer di Piala Davis, tim Swiss tidak berdaya menahan gempuran tim Kazakhstan, terutama di nomor tunggal.
Karena tidak bersedia membela negaranya, peraih 16 grand slam itu mendapat banyak gugatan, bahkan peluang untuk masuk kembali terancam hilang, karena musim mendatang, Swiss terdegradasi dari grup dunia.
Kepala Komite Tenis Piala Davis Swiss, Erik Keller mengatakan, petenis terbaik Swiss itu masih punya kesempatan bermain untuk negaranya asalkan mau mengikuti aturan yang berlaku tanpa syarat apa pun.
“Pintu masih terbuka bagi Federer, tetapi tim tidak akan memenuhi syarat yang diajukan Federer,” kata Keller kepada media Swiss di Astana.
Seperti diketahui, sepanjang karier profesionalnya, Federer telah bermain di 37 pertandingan Piala Davis. Meski belum pernah membawa Swiss memenangkan gelar, dia pernah membawa negaranya mencapai semifinal pada 2003.
Namun, sejak tahun 2005 hingga 2009, dia hanya mewakili negaranya dalam putaran
playoff. Kini, tanpa kehadiran Federer, Swiss terdegradasi untuk musim selanjutnya.
Bagi Kazakhstan, kemenangan tersebut, menjadi sejarah tersendiri. Pasalnya, untuk pertama kalinya Kazakhstan masuk Grup Dunia. “Sebelum pertandingan, kami bahkan tidak bermimpi bahwa kami akan menang 3-0, karena kami bermain melawan tim yang kuat (Swiss). Kami benar-benar dipersiapkan untuk bermain 150 pesen, itu yang membuat kita berhasil menang dalam dua hari,” ujar pemain Kazakstan, Andrey Golubev.
Kemenangan Kazakstan ditentukan, Golubev mengalahkan Marco Chiudinelli, kemudian Mikhail Kukushkin menumbangkan Stan Wawrinka ditunggal kedua. Di partai ganda, Yuriy Schukin/Golubev mengalahkan pasangan ganda Swiss Yves Allegro/Wawrinka.
[RM]