Berita

Hendarman Buruk, SBY Jangan Cuci Tangan

SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 | 16:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak tepat bila Presiden secara sepihak menilai buruk kinerja Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam penanganan kasus korupsi dan menjadikan itu sebagai alasan untuk memberhentikan Hendarman.

Mantan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Yogi Soehandoyo, menyatakan itu ketika dihubungi Rakyat Merdeka Online, Selasa (21/9).

"Pemberantasan korupsi itu membutuhkan political will dari penguasa," tegas Soehandoyo.


Sedangkan saat ini, Soehandoyo mengatakan, kemauan politik pemerintah masih setengah hati, sehingga amat minim mendukung tugas Kejaksaan Agung di bawah pimpinan Hendarman.

"Selain harus ada political will, UU juga tidak boleh diskriminatif," jelasnya.

Ia membandingkan, UU Komisi Pemberantasan Korupsi dengan UU Kejaksaan. Menurutnya, terdapat kesenjangan amat jauh dalam soal kewenangan. Tak heran bila sebagian besar masyarakat menaruh pujian pada KPK, dan melemparkan tuduhan ke Kejaksaan dalam hal pemberantasan korupsi.

"Sekarang ada kelompok tertentu memuji KPK. Loh, KPK itu memiliki wewenang lebih karena punya payung hukum. Di sisi lain, political will pemerintah tidak mendukung sepenuhnya Pak Hendarman dan UU Kejaksaan sangat diskrimintaif kalau dibandingkan dengan UU KPK," ungkap politisi Hanura ini.

Selain soal kemauan politik dan UU yang tidak mendukung, mantan orang dalam kejaksaan ini menambahkan, permasalahan anggaran pun menjadi hambatan tersendiri dalam kerja-kerja para jaksa.

"Sangat jauh perbedaan gaji seorang jaksa di KPK dengan jaksa di Kejaksaan," imbuh Soehandoyo.

Kendati begitu, Soehandoyo tetap meminta SBY menjelaskan sendiri pada masyarakat alasannya merencanakan penggantian Jaksa Agung.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya