RMOL. Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto, mendapat kritik tajam dari Front Pembela Islam.
Pasalnya, kemarin (17/9), Marwoto menyatakan bahwa pernyataan FPI tentang jemaat HKBP Bekasi yang membawa senjata tajam saat tragedi 12 September adalah pernyataan yang tidak benar. Marwoto kemudian menyamakan tudingan FPI itu dengan "Insiden Monas" 2008 saat FPI menuduh salah seorang anggota AKKBB bawa senjata api.
Menurut FPI, pernyataan Marwoto dapat membuat citra Polri rusak dan tidak dihormati masyarakat, karena dilontarkan tanpa terlebih dahulu menyelidiki fakta yang ada. Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, dalam pernyataan tertulis pada pers, mengecam keras pernyataan Marwoto.
"Marwoto Soeto itu bodoh tapi sok pintar, jahil tapi sok tahu. Suruh dia periksa ke Polres Bekasi tentang nama Purba dan Sinaga dari jemaat HKBP yang membawa senjata tajam, bahkan sempat ditangkap saat insiden Bekasi tanggal 12 September 2010, tetapi sehari berikutnya dilepas kembali oleh Polres dengan dalih hanya pisau buat sayur ayam," tulis Habib.
Selain itu, Habib menyayangkan Marwoto mengungkit lagi insiden Monas dua tahun lalu. Padahal, sudah terbukti kala itu ada oknum Ahmadiyah yang membawa pistol dan terekam foto serta video, bahkan sudah tertangkap oleh Mabes Polri, dan pelaku ternyata oknum Polisi yang menjadi anggota Ahmadiyah seperti diakui Mabes Polri.
"Seharusnya, Marwoto kalau tidak tahu ya cari tahu dulu. Copot segera Marwoto, suruh jadi kurir polisi saja, agar sesuai dengan kemampuannya," tutup Habib Rizieq.
[ald]