Berita

ilustrasi/ist

PERAMPOK BERSENJATA API

Polisi Ringkus Perampok PT Bina Kayu Lestari

RABU, 15 SEPTEMBER 2010 | 16:08 WIB

RMOL. Jajaran Polresta Tasikmalaya terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait perampokan pengolahan kayu PT Bina Kayu Lestari (BKL) di Kota Tasikmalaya.

Kini polisi telah menemukan brankas milik BKL. Polisi juga telah mengantongi identitas beberapa pelaku termasuk gembong dalam perampokan tersebut. Bahkan dipastikan salah seorang pelaku merupakan residivis kambuhan yang kerap terlibat dalam berbagai aksi kejahatan.

Meski demikian, Kasat Reskrim Polresta Tasikmalya AKP Anton Firmanto, enggan berkomentar banyak terkait perkembangan kasus ini. Dia juga bungkam saat ditanya keterlibatan orang dalam dalam perampokan itu. Padahal para karyawan BKL memastikan orang dalam sangat berperan dalam aksi tersebut.


Anton hanya menjelaskan, kini kepolisian masih dalam tahap penyelidikan terkait kasus tersebut.  "Kita masih selidik, jadi tunggu saja nanti pasti akan kita ungkap," kata Anton.
 
Hanya saja Anton tidak membantah jika brankas milik BKL telah ditemukan di kawasan Kawali Kabupaten Ciamis. Ya, brangkas ditemukan selang sehari setelah kejadian perampokan pada Rabu (8/9) lalu.

Informasi dihimpun menyebutkan, brankas ditemukan di pinggir sawah oleh salah seorang petani. Semua uang yang tadinya tersimpan di dalam brankas lenyap. Yang tersisa hanya tinggal beberapa surat penting milik BKL.
 
Polisi telah mengantongi identitas salah seorang pelaku. Bahkan salah satu pelaku itu telah ditangkap oleh jajaran kepolisian di Cirebon. Dia bernama Edi Tato (45), salah seorang residivis yang juga pernah tersandung kasus pembunuhan. Edi merupakan warga Kawali Kabupaten Ciamis yang rumahnya tidak jauh dari lokasi penemuan brankas.

Dia memiliki postur tubuh tinggi besar dengan badan yang dipenuhi tato. Hal ini sesuai dengan keterangan beberapa Satpam BKL yang melihat sosok seorang pelaku bertubuh besar dan mencolok dari pelaku lainnya.
 
Menurut Deni (37) salah seorang Satpam BKL, ketika kawanan rampok ini menyerbu Pos Satpam, salah seorang diantaranya berperawakan tinggi besar. Dia seperti komandan regu yang memegang kendali. Disamping instruksinya yang terdengar vokal, pelaku memegang senjata api. Namun sayang, para Satpam tidak jelas melihat wajah pelaku. Karena disamping kondisi gelap, wajah pelaku ditutup lakban.
 
Bisa jadi, keterangan yang dituturkan oleh Satpam merupakan kecocokan dengan pelaku yang kini telah berhasil diringkus jajaran Polres Cirebon. Terkait hal ini lagi-lagi Kasat Reskrim Anton enggan berkomentar.
 
"Nanti jika sudah terungkap semua pasti kita akan exspose. Tunggu saja waktunya," ucap Anton, singkat.
 
Siapa Edi Tato
 
Nama lengkapnya Edi Waluyo Tato (45). Dia merupakan salah seorang pelaku perampokan dan penganiayaan terhadap H Sukardi (62) di Blok Arjawinagun Cirebon, Senin (13/9) dinihari. Edi bersama tiga rekannya yakni Apai (55) warga Ciamis, Eka (30) warga Tasikmalaya, serta  seorang lagi yang tewas dihakimi massa ketika merampok, kini dalam penyelidikan Mapolsek Arjawinangun Cirebon.

Mereka diamankan berikut barang bukti mobil Suzuki Carry warna kuning nopol Z 1939 HM jurusan Tasik-Ciamis dan uang milik Sukardi sebesar Rp 8,7 juta. Pengakuan Edi, dirinya telah merencanakan perampokan uang milik korban Sukardi sejak dua hari kebelakang. Yap, Edi menyewa mobil angkutan umum Suzuki Carry dan sopirnya Eka untuk mengantarnya ke rumah Sukardi di Arjawinangun Cirebon.

Disana, Edi pertama menendang dan memukul Sukardi. Lalu tangannya diikat. Kawanan ini langsung mengambil uang Rp 8,7 juta dari dalam kamar. Aksi Edi tidak mulus. Ugh, Sukardi yang dikira tewas bisa melepas ikatan. Lalu dia kabur keluar rumah. Dan berteriak rampok.
 
Warga berdatangan. Edi Cs mencoba kabur. Namun salah satu pelaku tertangkap warga. Dia dihakimi hingga tewas. Sedangkan Edi dan tiga temannya dihajar massa kemudian diamankan anggota Polsek Arjawinangun.
 
Menurut Edi, dirinya merampok Sukardi karena terpaksa. “Saya telah ditipu oleh dia. Katanya bisa menggandakan uang. Tapi uang saya malah hilang,” kilah Edi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (7/9) dini hari, pabrik pengolahan kayu BKL yang terletak di Jalan Raya Indihiang, Kota Tasikmalaya, itu dirampok sekawanan penjahat. Uang THR dan biaya operasional pabrik sebesar Rp 1,8 miliar digasak perampok yang diperkirakan berjumlah 25 orang. Uang yang disimpan dalam brankas pabrik itu, sore hari sebelumnya baru diambil dari bank. Seperti sudah mengetahui pihak direksi baru mengambil uang, esoknya sekawanan perampok beraksi.
 
Kawanan rampok masuk melalui bagian belakang pabrik. Setelah berhasil masuk ke dalam pabrik, kawanan langsung menodongkan senjata api dan golok pada sejumlah karyawan yang tengah kerja lembur. Tangan dan kaki para karyawan diikat. Mulutnya dilakban. Setelah berhasil melumpuhkan para karyawan mereka merangsek ke Pos Satpam yang berada di gerbang depan. Enam Satpam dengan mudah dilumpuhkan.

Kawanan rampok kemudian menuju rumah pemilik pabrik, Denny Wijaya alias Boy. Tempatnya berada dibagian tengah area pabrik. Dengan leluasa jendela depan dicongkel dengan menggunakan golok. Kebetulan Boy tengah keluar kota . Istri Boy dan anaknya tersentak kaget. Tapi mereka tidak berdaya setelah dikalungi golok. Tangan mereka diikat. Lalu mulutnya dilakban. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya