RMOL. Komisi IV dan Komisi X DPR akan melakukan kunjungan ke luar negeri dari bulan September sampai awal bulan Oktober. Kunjungan kerja komisi IV akan mengunjungi dua negara, yaitu Belanda dan Norwegia, dan komisi X akan mengunjungi tiga negara, yaitu Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Jepang.
Bila tujuan kunjungan komisi IV ke Belanda, dan Norwegia adalah berkaitan dengan studi banding pertanian dalam rangka RUU Hortikulkura, tujuan kunjungan Komisi X ke tiga negara, Afrika Selatan, Korea selatan, dan Jepang berkaitan dengan studi banding yang berkaitan dengan Pramuka.
Menurut Forum Indonesia untuk Transparancy Anggaran (FITRA), dalam pernyataan persnya yang diterima Rakyat Merdeka Online, argumentasi tujuan kunjungan ke luar negeri ini amat menyesatkan. Alasannya, dari pemantauan FITRA, sebetulnya staf ahli anggota DPR telah menyelesaikan Daftar investaris Masalah baik untuk RUU Pramuka maupun DIM RUU Hortikultura.
Bahkan, menurut perhitungan FITRA, besar anggaran kunjungan ke luar negeri ini akan tidak sepadan, dan tidak adil dengan anggaran beras orang miskin (Raskin) yang hanya sebesar 15 kg per orang atau 15 x 6.285 = Rp. 94.275 per orang per tahun hanya untuk 147.707 orang miskin saja.
Anggaran kunjungan ke luar negeri secara detail bisa dijelaskan sebagai berikut. Studi banding ke Belanda habiskan Rp 766.102.400, Norwegia Rp 877.054.400, Afrika Selatan Rp 795.064.000, Korea Selatan Rp 611.662.000 dan Jepang Rp 640.504.000. Jadi, selama tiga minggu ke depan anggaran kunjungan ke luar negeri anggota Dewan akan menghabiskan anggaran negara sebesar Rp. 3,7 milyar.
[ald]