Berita

Jika Ingin Perubahan, SBY Wajib Copot Menteri dari Parpol

SELASA, 14 SEPTEMBER 2010 | 10:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tuntutan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk kabinet profesional dan meminimalisir peran tokoh partai politik kembali mengemuka setelah sekian lama terpendam.

Bila SBY ingin mencatat sejarah perubahan baru, maka ia tidak punya pilihan lain, selain mengubah wajah kabinetnya dari kabinet partai politik menjadi kabinet profesional yang diisi akademisi kampus, kalangan pers, dan tokoh-tokoh lembaga swadaya masyarakat.  Demikian pendapat dari pengamat politik Universitas Indonesia Iberamsyah kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (14/9).

Dikatakannya, SBY harus berani mencontoh gaya kabinet Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto. Di balik segala kekurangan Soeharto, Presiden yang berkuasa 32 tahun itu terbukti berhasil dalam membangun pemerintah yang ahli membangun.


"Keberhasilan Pak Harto adalah karena dia mengambil menteri-menterinya dari kalangan kampus, pers dan LSM, terbentuklah kabinet ahli, kabinet pembangunan. Mereka orang-orang yang teruji pada bidangnya," jelas Iberamsyah.

Masih menurutnya, SBY tidak perlu khawatir berlebihan dengan nasib koalisi partai politik, jika dia mengambil langkah pembentukan kabinet profesional. Tanpa koalisi pun SBY sebetulnya masih dapat memegang kendali pemerintahan dengan catatan SBY mampu menghilangkan sifat peragunya.

"Saya katakan pada SBY, kalau dia mengerti sistem presidensil maka dia tidak perlu takut pada kekuatan partai koalisi, dia tidak perlu takut pada parlemen. Presiden adalah kepala negara yang dipilih secara legitimate oleh 60 persen rakyat. Dia tidak bisa dijatuhkan sembarangan oleh parlemen," papar Iberamsyah.

Jika kabinet profesional terbentuk, masih perlukah menempatkan menteri dari partai politik?

"Dari Parpol ambil satu atau dua orang saja. Istilahnya, mereka jadi menteri karena nasib bukan karena kemampuan. Lihat saja sekarang, ada menteri Parpol yang ahli di bidangnya?" tandasnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya