Berita

Ephorus HKBP

PENUSUKAN JEMAAT HKBP

HKBP: Kesimpulan Polisi Prematur dan Tidak Berdasar

SENIN, 13 SEPTEMBER 2010 | 12:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pimpinan Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) meminta Polri tidak terlalu dini menyatakan bahwa penganiayaan disertai penusukan terhadap majelis jemaat HKBP di Bekasi kemarin, sebagai tindakan kriminal murni.

Hal itu itu disampaikan Ephorus HKBP Dr. Bonar Napitupulu dan Sekretaris Jenderal HKBP Ramlan Hutahaean, MTh, dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Senin (13/9).

Menurut pimpinan HKBP, kesimpulan polisi adalah prematur, tidak berdasar, dan bukan merupakan hasil penyelidikan.


"Pertanyaan kami adalah, mengapa pihak kepolisian langsung mengambil kesimpulan semacam itu, padahal polisi sendiri mengaku masih mendalami motif si pelaku?" ungkap pimpinan HKBP dalam rilis Biro Informasi HKBP, Ebenezer Lumban Gaol, itu.

Dalam pandangan pimpinan gereja di Pearaja, tindakan pelaku penganiayaan adalah tindakan yang direncanakan. Tindakan penikaman kepada orang yang hendak beribadah merupakan indikasi, bahwa pelaku telah mempersiapkan diri sebelumnya.

HKBP menilai bahwa pihak kepolisian telah lalai menjalankan tugas dan telah bersikap sama sekali tidak profesional. HKBP juga mendesak agar polisi tidak terburu-buru mengambil kesimpulan apapun sebelum melakukan penyelidikan yang mendalam.

Kekerasan terhadap anggota jemaat di HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, terus meningkat selama delapan bulan terakhir Dari fakta itulah keseriusan polisi untuk melindungi warga negara dipertanyakan.

"Pada kesempatan ini kami mendesak Bapak Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri agar memberi perhatian khusus untuk mengusut tuntas kasus ini," lanjut Ephorus HKBP.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya