RMOL. Pendeta Luspida boru Simanjuntak dan Hasian Lumban Toruan-Sihombing, dua orang korban penganiayaan yang dilakukan kelompok tak dikenal terhadap jemaat Huria Kristen Batak Protestan Pondok Timur Indah, Bekasi, masih berada di bawah perawatan intensif di ruang ICU RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Berita disampaikan Siahaan, suami dari Pendeta Luspida yang dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 13/9).
"Dia masih lemas. Dia sudah merasa sesak nafas sejak setelah kejadian pemukulan kemarin," ujar Siahaan.
Menurut Siahaan, istrinya mendapat perawatan di ruang ICU sejak tadi malam pukul 22.30 WIB setelah sebelumnya dirawat di ruang perawatan biasa.
"Menurut dokter jantung tidak normal makanya dimasukkan ke ICU, karena tadi malam sesak nafas," ujarnya.
Sementara kondisi penatua jemaat, Hasian Lumban Toruan-Sihombing (50), menurut Siahaan dapat dipastikan masih berada di ICU. Hasian mendapat luka tusuk di perut sebelah kanan di bawah tulang rusuk.
"Bapak Sintua Hssian sendiri saya ketahui dari putrinya masih ada di ruang ICU, tapi sudah bisa diajak bicara," terangnya
Sampai saat ini, Siahaan menjelaskan, isrinya belum diijinkan dokter untuk berdialog dengan siapapun termasuk kepada kepolisian mengenai penganiayaan yang menimpanya.
Seperti diketahui, kemarin (Minggu, 12/9) pada pukul 08.40 terjadi penyerangan dan penganiayaan disertai penusukan terhadap jemaat HKBPK PTI, Bekasi.
Menurut kepolisian, seperti dikutip dari keterangan Divisi Humas Polri, kejadian bermula saat jemaat HKBP berjalan beriringan dari lokasi gereja mereka yang disegel menuju lahan kosong milik jemaat di Desa Ciketing, Mustika Jaya, berjarak sekitar 1 KM dari gereja, untuk beribadah.
Sekitar pukul 08.40 WIB, muncul dari arah berlawanan enam orang pelaku bersepeda motor melakukan penyerangan terhadap jemaat. Kejadian tepat berada di depan Masjid Al Mughiya. Setelah itu keenam pelaku langsung melarikan diri ke PTI Mustika Jaya.
[ald]