RMOL. Sempat beredar kabar bahwa Pendeta Terry Jones, yang mengancam akan membakar Alquran pada peringatan 9 / 11, telah membatalkan rencananya.
Namun seperti dikutip dari BBC, menurut Terry, rencana itu bukan dibatalkan tetapi "menunggu" perkembangan selanjutnya.
Pendeta Terry Jones, asal Florida, mengatakan dia merasa telah dibohongi oleh seorang imam Muslim lokal yang berhasil membujuknya untuk membatalkan rencana membakar Alquran. Jones mengaku telah diberitahu oleh sang Imam bahwa pusat agama Islam yang direncanakan dibangun dekat New York Ground Zero akan dipindahkan.
Tetapi imam, Muhammad Musri, menyangkal adanya kesepakatan tersebut. Tokoh Muslim Florida itu mengatakan dia hanya menyetujui rencana bersama Jones untuk pergi ke New York dan mengawasi proyek pembangunan Masjid di dekat Ground Zero.
Jones, Pendeta dari Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, yang memiliki kurang dari 50 anggota ini sebelumnya merencanakan pembakaran Alquran di depan Gerejanya pada Sabtu (11/9) besok.
Kritikan banyak pihak tidak membuat Terry Jones mundur. Padahal, tidak kurang Menlu AS Hillary Clinton juga sempat mengecam aksi ini. “Dengan sepenuh hati dan tanpa ragu-ragu, saya mengecam aksi tidak terhormat dan tercela ini,” kata Hillary dalam acara buka puasa bersama tahunan Deplu AS di Washington DC, 7 September lalu.
Pemerintah Indonesia pun tidak tinggal diam menyikap aksi pembakaran Al-Quran di Florida, AS, 11 September besok. Kemarin, Presiden SBY sudah mengirim surat ke Presiden Barack Obama, mendesak agar pemerintah AS membatalkan aksi ini.
[ald]