RMOL. Di tengah memanasnya hubungan politik Indonesia-Malaysia, Taufik Hidayat mengganyang pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei.
Bertarung di babak perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Paris, Prancis, Taufik membungkam unggulan pertama tersebut 21-15, 11-21, 21-12.
Kemenangan ini mengobati luka tim “Merah Putih” yang kehilangan pasangan ganda campuran Nova Widiyanto/Liliana Natsir serta pasangan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa di babak perempat final.
Harapan lain Indonesia untuk hadir di semifinal ada di pundak pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang ketika berita ini diturunkan masih bertarung melawan unggulan enam Taiwan, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu.
Harapan lain Indonesia untuk hadir di semifinal ada di pundak pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang ketika berita ini diturunkan masih bertarung melawan unggulan enam Taiwan, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu.
Unggulan pertama, Nova Widianto/Liliyana Natsir tumbang di babak perempat final. Pasangan China, Zheng Bo/Ma Jin memaksa Nova/Liliyana pulang tanpa gelar.
Pasangan juara dunia 2005 dan 2007 itu kalah 21-19, 23-19 setelah melewati pertandingan selama 54 menit di Stadion Pierre de Coubertin Stadium, kemarin.
Atas kemenangan ini, Zheng Bo/Ma Jin semakin dekat ke tangga juara dunia telah memastikan diri maju ke semifinal. Di babak semifinal, bekas juara Indonesia Terbuka Super Series tersebut akan menghadapi unggulan 12 dari Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun, yang menang 21-16, 21-19 atas unggulan sembilan dari India, Diju V/Jwala Gutta.
Kegagalan Nova/Liliyana mengubur harapan Indonesia meraih gelar di sektor ganda campuran. Kekalahan Nova/Liliyana, menambah kesedihan di sektor ganda, setelah pasangan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa menyerah dari pasangan China, Tao Jiaming/Zhang Yawen. Hendra/Vita mundur di set kedua saat kedudukan 16-21, 10-15, karena mengalami gangguan fisik.
“Saya bermain lepas saja, karena terburu-buru servisnya menyangkut, padahal Zheng Bo sudah kehabisan tenaga. Tetapi kami banyak membuang bola,” ujar Nova seusai pertandingan.
Saat ditanya soal kegagalan di turnamen tersebut, Nova mengaku kecewa. Namun, dia akan tetap konsentrasi pada kejuaraan berikutnya yaitu Asian Games. “Kecewa sih pasti, tetapi sudah lupakan saja, konsentrasi di Asian Games karena itu target paling besar tahun ini. Saya yakin masih mampu,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer Tim Indonesia, Jacob Rusdianto menyatakan, kekalahan wakil-wakil Indonesia di ajang internasional menjadi bahan evaluasi bagi PB PBSI. “Hasil kejuaraan kali ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PBSI agar persiapan Kejuaraan Jepang Terbuka dan Cina Terbuka bulan depan lebih bagus,” tuturnya.
“Kita harus mengakui persaingan sekarang sangat ketat. Secara permainan Nova/Liliyana tidak kalah, telah berjuang keras untuk mendapatkan poin demi poin,” lanjutnya.
[RM]