SEBAGAI ummat Islam, kita layak berbangga hati. Sejak kecil, kita diajarkan untuk menutup aurat. Baru saja tersiar kabar dari Perancis yang cukup mengejutkan. Disebutkan bahwa jumlah muslim di Perancis meningkat tajam. Populasi muslim menjadi nomor dua terbesar. Alhasil, jumlah warga Perancis yang menutup aurat kini terbilang cukup besar. Seperti kita tahu, Paris, ibukota Perancis, adalah kiblatnya mode dunia. Tentunya pengaruh Islam di tempat itu memiliki pengaruh yang dahsyat.
Sampai-sampai salah seorang walikota di Perancis mengeluarkan larangan penggunaan jilbab, cadar atau busana muslimah lainnya. Namun, larangan itu menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat. Larangan itu dinilai sebagai bentuk intervensi pemerintah yang berlebihan. Tak cukup protes, boikot pun dilakukan.
Banyak anak-anak sekolah tidak mau masuk alias mbolos. Anehnya lagi, sebagian besar yang mengajukan protes dan boikot itu, berasal dari kalangan non muslim. Inilah bentuk toleransi yang sangat indah.
Berkaca dari kisah tersebut, kita harusnya malu. Di pusat perbelanjaan, mal, supermarket, tempat hiburan, banyak wanita muslim yang tidak memperhatikan masalah aurat sesuai kaidah Islam. Bahkan cenderung diumbar sehinggar mengundang godaan setan. Belum lagi masalah pornografi yang semakin sering diperbincangkan. Seharusnya Indonesia yang jumlah muslimnya mayoritas, lebih memperhatikan masalah agama. Hapus segala bentuk pornografi dan mewajibkan wanita muslim memperhatikan masalah aurat. Apalagi di bulan suci ini, seharusnya sudah tidak ada yang wanita muslim yang mengumbar auratnya. [msk]