RMOL. Komisi I DPR merasa sangat prihatin atas fakta maraknya perampokan bersenjata api di berbagai wilayah di Indonesia. Ada indikasi, deretan perampokan yang terjadi dalam waktu berdekatan akhir-akhir ini mempunyai tujuan politik tertentu.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 20/8) menyampaikan keprihatinannnya.
"Kita sangat prihatin dengan kasus penyergapan atau penggarongan, sampai menurut informasi terakhir, ada riil 16 pucuk senjata yang dipegang satu kelompok rampok dalam satu kejadian," jelasnya.
Ia menuturkan pendapatnya, jika ada sekelompok orang berjumlah lebih dari 10 orang yang kesemuanya memegang senjata api dan melakukan perampokan, maka bisa dicurigai tujuan utama mereka bukan hanya untuk urusan perut.
"Itu bukan merampok untuk makan minum tapi perampokan terorganisir dan patut diduga untuk kepentingan politik," terangnya.
"Berkeliaran dengan senjata lalu berkumpul menyerang bank itu kan bisa segala macam bisa terorisme, atau narkoba atau untuk pemberontakan. Bayangkan 16 pucuk di tangan masing-masing bisa berkumpul, ini bukan lagi senjata perorangan yang dilegitimasi," imbuhnya.
Seperti marak diberitakan, perampok bersenjata api semakin merjalalela di Indonesia. Terakhir adalah perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan AR Hakim, Medan pada Rabu, (18/8). Komplotan perampok menggunakan senjata laras panjang AK 47, M 16 dan pistol.
Lalu tadi malam (Kamis, 19/8) pencurian kendaraan bermotor di Kemang, Jakarta Selatan, juga dengan letupan senjata api dari pelaku. Sebelumnya, di Jakarta juga, perampokan toko emas di Tebet, Jakarta Selatan pada 6 Agustus 2010.
[ald]