Berita

Olahraga

Yamaha Mau Patenkan Lorenzo

Gara-gara “The Doctor” Dicaplok
RABU, 18 AGUSTUS 2010 | 03:05 WIB

RMOL. Hijrahnya juara dunia MotoGp tujuh kali, Valentino Rossi ke tim Ducati, menjadi pukulan berat bagi tim Fiat Yamaha. Agar tidak mengulang kejadian Rossi, Yamaha terus melakukan negosiasi guna mempertahankan pembalapnya, Jorge Lorenzo agar tidak hengkang.

Direktur Pelaksana Yamaha Mo­tor Racing Lin Jarvis me­nya­ta­kan, Lorenzo telah mem­be­ri­kan hasil bagus bagi tim, untuk itu akan sekuat tenaga akan dipertahankan.

“Kami terus melakukan ne­go­sia­si, kami optimistis bisa men­da­patkannya. Kami juga akan membawa Ben Spies dari Tech 3 dan akan membuat peng­u­mu­man resmi begitu semuanya se­lesai,” kata Lin Jarvis.


Rencananya, pabrikan motor asal Jepang itu akan menduetkan Lorenzo dengan pembalap muda dari tim Monster Yamaha Tech 3, Ben Spies.

Alasan Yamaha mem­per­ta­han­kan Lorenzo, karena dia berhasil me­nunjukkan performa yang se­ma­kin baik dengan meraih ke­me­nangan tujuh dari 10 balapan. Di tiga seri saat ia tak menjadi jua­ra, Lorenzo menyelesaikan ba­lapan di posisi kedua yang mem­buat selisih poinnya cukup jauh dari para pesaingnya. Pem­balap asal Spanyol itu meng­um­pulkan 235 poin atau unggul 77 angka dari Daniel Pedrosa, pembalap tim Honda.

Selain itu, Jarvis mengatakan, ke­pergian The Doctor, julukan Rossi, ke Ducati menjadi pu­ku­lan berat bagi Yamaha yang su­dah bekerja sama dengan pem­ba­lap Italia itu selama tujuh ta­hun setelah berhasil men­da­pat­kan­nya dari tim pesaing terberat, Repsol Honda, pada 2004.

“Itu menjadi saat yang me­nye­dihkan. Meski kami sudah tahu ten­tang keputusan Rossi be­be­rapa minggu sebelumnya, tapi tetap saja terasa menyakitkan ke­tika membuat pengumuman bah­wa ia akan pindah,” kata Jarvis.

Selama di Yamaha, Rossi suk­ses memberikan tiga gelar juara du­nia MotoGP. Dengan total sem­bilan gelar juara dunia balap mo­tor, enam diantaranya di ajang MotoGP, Rossi yang kini ber­usia 31 tahun itu masih me­n­jadi pembalap yang disegani. Kua­litasnya sebagai pembalap handal terlihat ketika ia sukses naik podium lagi di balapan Amerika Serikat, akhir Juli lalu.

Sementara itu, Rossi mengaku kepergiannta ke Ducati, merasa Ya­maha sudah tidak mem­bu­tuh­kan dirinya lagi setelah ada pem­balap lain. “Saya senang sekali dan sangat termotivasi. Ini me­ru­pa­kan tantangan baru yang sa­ngat menarik. Terutama adalah saat saya sadar bahwa saya su­dah tidak lagi berhubungan dengan Yamaha,” ungkap Rossi.

Saat ini Yamaha memiliki pe­balap Spanyol, Jorge Lorenzo yang kini memimpin klasemen se­mentara kejuaraan dunia. “Si­tua­si sudah berubah sejak 2004. Ya­ma­ha telah memiliki banyak pebalap he­bat dan mereka tidak me­m­bu­tuhkan saya lagi,” lan­jutnya.

Selain itu, Rossi mengaku ke­pergiannya dipengaruhi oleh Ke­pala Tim Yamaha, Masao Fu­ru­sa­wa, yang akan pensiun pada akhir musim ini. “Dia pensiun dan bagiku itu sangat penting. Se­la­ma tujuh tahun, Furusawa selalu menjadi orang nomor satu di tim Yamaha, tanpaknya dia tak tahu apa yang akan terjadi dan aku merasa sedikit khawatir,” kata Rossi.

Ducati Siap Jor-joran

Secara terpisah, tim Ducati tem­pat Rossi berlabuh, siap menggelontorkan dana besar untuk mengawal balapan musim depan. Ducati berharap, ke­ha­diran The Doctor, bisa mem­be­ri­kan hasil terbaik bagi tim.

“Kami tak ingin menyebutkan be­rapa jumlah dana yang kami siapkan, tapi kami menyadari be­tapa pentingnya kompetisi. Dan saat ini, kami berada dalam si­tuasi untuk menginvestasikan lebih banyak uang, ketimbang musim lalu,” tutur Presiden Du­cati, Gabriele del Torchio.

Sayangnya, del Torchio me­no­lak berkomentar apakah Rossi akan membawa-serta m­e­ka­nik­nya Jerry Burgess yang me­ru­pakan otak di balik ke­suk­se­san­nya. Bos Ducati ini memilih mem­biarkan Rossi untuk meng­ambil keputusan sendiri.   [RM]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya