RMOL. Hijrahnya juara dunia MotoGp tujuh kali, Valentino Rossi ke tim Ducati, menjadi pukulan berat bagi tim Fiat Yamaha. Agar tidak mengulang kejadian Rossi, Yamaha terus melakukan negosiasi guna mempertahankan pembalapnya, Jorge Lorenzo agar tidak hengkang.
Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing Lin Jarvis menyatakan, Lorenzo telah memberikan hasil bagus bagi tim, untuk itu akan sekuat tenaga akan dipertahankan.
“Kami terus melakukan negosiasi, kami optimistis bisa mendapatkannya. Kami juga akan membawa Ben Spies dari Tech 3 dan akan membuat pengumuman resmi begitu semuanya selesai,” kata Lin Jarvis.
Rencananya, pabrikan motor asal Jepang itu akan menduetkan Lorenzo dengan pembalap muda dari tim Monster Yamaha Tech 3, Ben Spies.
Alasan Yamaha mempertahankan Lorenzo, karena dia berhasil menunjukkan performa yang semakin baik dengan meraih kemenangan tujuh dari 10 balapan. Di tiga seri saat ia tak menjadi juara, Lorenzo menyelesaikan balapan di posisi kedua yang membuat selisih poinnya cukup jauh dari para pesaingnya. Pembalap asal Spanyol itu mengumpulkan 235 poin atau unggul 77 angka dari Daniel Pedrosa, pembalap tim Honda.
Selain itu, Jarvis mengatakan, kepergian
The Doctor, julukan Rossi, ke Ducati menjadi pukulan berat bagi Yamaha yang sudah bekerja sama dengan pembalap Italia itu selama tujuh tahun setelah berhasil mendapatkannya dari tim pesaing terberat, Repsol Honda, pada 2004.
“Itu menjadi saat yang menyedihkan. Meski kami sudah tahu tentang keputusan Rossi beberapa minggu sebelumnya, tapi tetap saja terasa menyakitkan ketika membuat pengumuman bahwa ia akan pindah,” kata Jarvis.
Selama di Yamaha, Rossi sukses memberikan tiga gelar juara dunia MotoGP. Dengan total sembilan gelar juara dunia balap motor, enam diantaranya di ajang MotoGP, Rossi yang kini berusia 31 tahun itu masih menjadi pembalap yang disegani. Kualitasnya sebagai pembalap handal terlihat ketika ia sukses naik podium lagi di balapan Amerika Serikat, akhir Juli lalu.
Sementara itu, Rossi mengaku kepergiannta ke Ducati, merasa Yamaha sudah tidak membutuhkan dirinya lagi setelah ada pembalap lain. “Saya senang sekali dan sangat termotivasi. Ini merupakan tantangan baru yang sangat menarik. Terutama adalah saat saya sadar bahwa saya sudah tidak lagi berhubungan dengan Yamaha,” ungkap Rossi.
Saat ini Yamaha memiliki pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo yang kini memimpin klasemen sementara kejuaraan dunia. “Situasi sudah berubah sejak 2004. Yamaha telah memiliki banyak pebalap hebat dan mereka tidak membutuhkan saya lagi,” lanjutnya.
Selain itu, Rossi mengaku kepergiannya dipengaruhi oleh Kepala Tim Yamaha, Masao Furusawa, yang akan pensiun pada akhir musim ini. “Dia pensiun dan bagiku itu sangat penting. Selama tujuh tahun, Furusawa selalu menjadi orang nomor satu di tim Yamaha, tanpaknya dia tak tahu apa yang akan terjadi dan aku merasa sedikit khawatir,” kata Rossi.
Ducati Siap Jor-joran
Secara terpisah, tim Ducati tempat Rossi berlabuh, siap menggelontorkan dana besar untuk mengawal balapan musim depan. Ducati berharap, kehadiran
The Doctor, bisa memberikan hasil terbaik bagi tim.
“Kami tak ingin menyebutkan berapa jumlah dana yang kami siapkan, tapi kami menyadari betapa pentingnya kompetisi. Dan saat ini, kami berada dalam situasi untuk menginvestasikan lebih banyak uang, ketimbang musim lalu,” tutur Presiden Ducati, Gabriele del Torchio.
Sayangnya, del Torchio menolak berkomentar apakah Rossi akan membawa-serta mekaniknya Jerry Burgess yang merupakan otak di balik kesuksesannya. Bos Ducati ini memilih membiarkan Rossi untuk mengambil keputusan sendiri.
[RM]