Berita

ICW: Dibanding KPK, Masih Lebih Baik Kejagung dan Polri

RABU, 04 AGUSTUS 2010 | 18:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jakarta, RMOL. Selama periode 1 Januari hingga 30 Juni 2010, kejaksaan merupakan lembaga yang lebih banyak menangani kasus korupsi ketimbang Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) maupun Kepolisian.

"Dari 176 kasus korupsi yang statusnya sudah ke tingkat penyidikan, 137 kasus diantaranya ditangani oleh Kejaksaan. Sementara KPK hanya menangani 14 kasus dan kepolisian 25 kasus," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW, Agus Sunaryanto, saat mengumumkan trend korupsi semester I 2010 di kantor ICW, di Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta, (Rabu, 4/8).

Menurut Agus, penanganan kasus oleh kejaksaan dan kepolisian yang lebih baik secara kuantitas ini bisa dimaklumi. Sebab, kedua institusi penegak hukum tersebut merupakan instansi vertikal yang punya struktur hingga ke tingkat kabupaten dan kota.


ICW pun melihat Kejaksaan Agung dan Kepolisian mengalami kemajuan dalam menangani kasus korupsi. Kejaksaan misalnya, mulai berani menangani kasus korupsi yang melibatkan mantan menteri Yusril Ihza Mahendra dalam kasus Sisminbakum dan pengusaha Hartono Tanoesudibjo.
Sedangkan, Kepolisian  telah menetapkan tersangka dua anggotanya, Kompol Arafat dan AKP Sri Sumartini, dua jaksa yakni Cyrus Sinaga dan Poltak Manullang serta seorang hakim, Mustadi Asnun, yang diduga terlibat dalam kasus suap dan manipulasi pajak.

Meski begitu, patut ditunggu soal kualitas penanganan oleh Kejaksaan dan Kepolisian, apakah hasilnya bisa memuaskan publik atau tidak. Pasalnya, kedua institusi ini memiliki kewenangan untuk memberikan Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2).

"Jangan-jangan nanti malah banyak yang di SP3 dan di SKP2 kan kasus korupsinya," ungkap Agus setengah khawatir. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya