Berita

Rizal Ramli Beberkan Rumus Pemiskinan Massal

SELASA, 03 AGUSTUS 2010 | 16:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jakarta, RMOL. Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli membocorkan satu rumus pemiskinan massal. Rumus ini diterapkan secara massif oleh pemerintahan SBY-Boediono.

Secara umum Rizal Ramli menyebutkan bahwa saat ini yang dinamakan kemakmuran rakyat hanya dimiliki oleh sekitar 10 persen masyarakat. Sedangkan sisanya, semakin miskin karena penerapan rumus pemiskinan.

"10 persen paling atas memang rakyat makmur, kenapa yang 90 persen ini makin miskin, karena harga-harga yang ada disesuaikan dengan harga internasional, bensin, uang sekolah, kesehatan, semua harga internasional tetapi pendapatannya melayu," ujar Rizal Ramli di Rumah Perubahan, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (3/8).


"Pendapatan melayu" alias pendapatan rendah mayoritas masyarakat yang dipaksa beradaptasi dengan harga internasional, sebutnya, adalah rumus menciptakan pemiskinan massal.

"Di negara lain, dinaikkkan dulu pendapatannya, baru harga disesuaikan dengan kemampuan," jelasnya.

Pendiri Econit Advisory Group ini juga memaparkan alasan mengapa dirinya berkali-kali menunjuk hidung rezim SBY-Boediono sebagai rezim neoliberal.

Di Indonesia, terjadi globalisasi kemiskinan bukan globalisasi kesempatan. Globalisasi baru bisa dinamakan globalisasi kesempatan dan kemajuan kalau pemerintahnya menaikkan terlebih dulu lapangan kerja dan pendapatan.
 
"Itu yang dilakukan Jepang di tahun 50-an dan Mahathir Muhammad di Malaysia," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya