Jakarta, RMOL.
Aksi pembalap Mercedes GP Michael Schumacher menghambat pembalap tim Williams, Rubens Barrichello pada GP Hongaria Minggu kemarin berujung pahit. Bekas juara dunia tujuh kali itu mendapat hukuman penalti berupa posisi start ke-10 di GP Belgia mendatang.
Di balapan tersebut, Schumi – sapaan Schumacher berakhir di finis ke-11, sedangkan Barrichello berada di posisi kesepuluh. Sebelumnya, oleh International Automobile Federation (FIA), Schumi divonis telah menghambat laju Barrichello secara ilegal.
Dengan demikian, Schumi mendapat hukuman dimundurkan sepuluh posisi start dari hasil apa pun yang akan dia dapat di sesi kualifikasi GP Belgia tanggal 28 Agustus mendatang.
Selain itu, FIA juga menghukum tim Mercedes karena membiarkan pembalapnya Nico Rosberg meninggalkan pitstop sebelum situasi aman dalam kasus ini ban mobilnya belum kencang dipasang. Akibatnya, Mercedes dihukum 50 ribu dolar atau sekitar Rp 447 juta.
Menanggapi insiden tersebut, Schumi menyatakan adalah hal yang wajar dalam dunia balapan dan dirinya tidak akan memprotes keputusan tersebut. “Mempertimbangkan aksi manuver yang saya lakukan dengan Rubens, saya sejak awal mengindikasikan bahwa saya bisa bergerak maju melalui sisi dalam dan tidak begitu saja memberikan dia jalan,” katanya.
Lanjutnya, sebenarnya, Barrichello sendiri memiliki ruang untuk melewatinya tanpa terjadi bentrok. “Ini merupakan pertarungan yang ketat dan memang kita semua ada di sini untuk hal seperti ini. Namun saya menerima jika stewards FIA menilai apa yang saya lakukan terlalu keras. Saya kini akan memanfaatkan jeda waktu istirahat dan berharap bisa kembali lebih kuat di Spa (GP Belgia),” ujarnya.
Mengenai insiden pada Nico Rosberg saat pit stop. Pihak Mercedes pun berjanji untuk menyelidiki insiden yang menimpa pembalapnya itu.
Prinsipal Mercedes GP, Ross Brawn menjelaskan mengapa insiden tersebut bisa terjadi. “Seorang kru pit menjatuhkan wheel gun-nya, alat untuk memasang baut ke ban mobil. Dia tidak melihat bautnya tidak ada di sana,” kata Brawn seperti yang dikutip Autosport.
Meski kejadian tersebut tidak berdampak serius dan ia sudah memberi penjelasan, Brawn berjanji untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini agar tidak terulang lagi. “Saya pikir kami mengerti apa yang terjadi dan kami akan menelitinya hingga kami bisa mencegah kasus ini terulang di masa depan,” janji Braw.
Webber Di Puncak
Sementara itu, dalam balapan tersebut, pembalap Australia Mark Webgger sukses menyalip pimpinan klasemen yang sebelumnya dipegang pembalap McLaren Lewis Hamilton yang mundur karena ada masalah pada mobilnya.
Webber kini memimpin klasemen dengan nilai 161, empat poin unggul dari Hamilton (157). Juara bertahan F1 yang kini bergabung dengan Mclaren Jenson Button bertengger di posisi ketiga (147 poin). Dalam salah satu pertarungan tersengit tahun dalam beberapa tahun terakhir, Alonso berada di urutan keempat (141 poin) dari sisa tujuh race.
“Ini sedikit hadiah buat saya hari ini. Namun saya jarang bisa memenangkan lomba jadi saya akan mengambil hadiahnya hari ini,” bungah Webber.
Webber mengaku ia sempat khawatir ketika memulai lomba. Apalagi ia harus menguntit Webber di belakang di mana persaingan akan sangat ketat. “Vettel mulai dari pole position dan memimpin sejak awal lomba. Meski ia membuat kesalahan, ia kemungkinan akan memenangkan lomba ini. Namun ini adalah lomba dan kadang itu terjadi. Kebanyakan kemenangan yang saya raih adalah hadiah buat saya,” katanya.
[RM]